INFORMASI :

== SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA MELES, KECAMATAN ADIMULYO, KABUPATEN KEBUMEN == Pelayanan Publik Senin-Kamis Mulai Pukul 08.00 WIB s/d 15.30 WIB, Jum'at s/d 11.00 WIB ::: PROKES KETAT MASYARAKAT SEHAT ::: DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE-77 :::SELAMAT HARI JADI KABUPATEN KEBUMEN YANG KE-393::: #Yuk Plesir Kebumen!!!:::

SOSIALISASI DAN PENYULUHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK TH 2023

SOSIALISASI DAN PENYULUHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK TH 2023

Rabu, 27 Desember 2023 di Aula Balai Desa Meles telah dilaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis gender yaitu "SOSIALISASI DAN PENYULUHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK" yang bersumber dari Dana Desa Tahun 2023. Narasumber pada kesempatan ini dari Dinas Kesehatan Puskesmas Adimulyo yaitu Ibu Tri Nuryati, A.Md.Keb. Ada 60 peserta yang diundang yang terdiri dari  para remaja perempuan dan laki-laki, para ibu Balita seDesa Meles.

Kekerasan seksual pada anak sendiri didefinisikan sebagai suatu tindakan perbuatan pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual maupun aktifitas seksualyang lainnya, yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak, dengan kekerasan maupun tidak, yang dapat terjadi di berbagai tempat tanpa memandang budaya, ras dan golongan.

Adapun dampak dari Kekerasan Seksual pada Anak yaitu :

Pertama, dampak psikologis korban kekerasan dan pelecehan seksual akan mengalami trauma yang mendalam, selain itu stres yang dialami korban dapat menganggu fungsi dan perkembangan otaknya.

Kedua, dampak fisik. Kekerasan dan pelecehan seksual pada anak merupakan faktor utama penularan Penyakit Menular Seksual (PMS). 

Para orang tua patut mewaspadai adanya kekerasan seksual yang sedang marak terjadi pada anak usia dini. Kekerasan seksual anak usia dini dapat dilihat dari perspektif biologis dan sosial, namun keduanya nantinya tetap berdampak terhadap kondisi psikologis anak.

Kekerasan seksual anak usia dini berarti adanya keterlibatan anak dalam segala bentuk aktivitas seksual orang dewasa maupun anak yang memiliki usia lebih tua yang dianggap memiliki pengetahuan atau kuasa lebih untuk memanfaatkan anak demi mencapai kesenangan secara seksual.

Apa saja Bentuk Kekerasan Seksual pada Anak?

Pada umumnya, pelaku kekerasan seksual anak usia dini merupakan orang yang dikenal oleh korban. Baik anak perempuan maupun anak laki-laki, keduanya tetap rentan mengalami kekerasan secara seksual. Beberapa bentuk kekerasan seksual yang sering terjadi pada anak usia dini, di antaranya adalah;

1. Sodomi

Sodomi adalah salah satu bentuk kekerasan seksual yang paling banyak dialami oleh anak laki-laki. Kekerasan seksual sodomi merupakan bentuk kekerasan yang disalurkan melalui anus korbannya. Tindakan ini dapat melukai psikologis anak dan tidak dianjurkan bagi anak laki-laki maupun perempuan.

2. Pemerkosaan

Bentuk kekerasan seksual anak usia dini yang selanjutnya adalah pemerkosaan. Tindakan ini dapat meliputi penetrasi yang bersifat memaksa atau tanpa adanya persetujuan dari korban. Kekerasan seksual pemerkosaan dapat menimbulkan cedera fisik, psikis, hingga traumatic yang berkepanjangan pada anak.

3. Pencabulan

Pencabulan juga merupakan salah satu tindakan tidak senonoh yang memiliki unsur seksual di dalamnya. Tindakan pencabulan dapat berupa banyak hal, misalnya seperti menyentuh bagian intim anak maupun memaksa korban untuk melihat maupun menyentuh organ vital milik pelaku.

4. Incest

Bentuk kekerasan seksual yang terakhir adalah incest. Kekerasan seksual jenis ini dapat ditandai dengan pelaku yang masih memiliki hubungan darah dengan korban. Perilaku kekerasan seksual incest sam sekali tidak dibenarkan baik oleh agama maupun oleh hukum. Sebab, perilaku ini dapat meningkatkan resiko cacat lahir apabila terjadi kehamilan.

Tanda awal dari kekerasan seksual yang terjadi pada anak

Lalu, apa saja tanda dari kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak? Berikut di antaranya:

  • Sering mengalami mimpi burukhingga mengalami masalah tidur.
  • Perilaku berubah, misalnya menggunakan mainan atau benda sebagai rangsangan seksual.
  • Menjadi sangat tertutup dan pendiam.
  • Dalam keadaan marah, emosinya akan sangat meledak dan tak terkendali.
  • Menyebutkan kata-kata atau istilah yang tidak pantas.
  • Melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya.
  • Menceritakan teman barunya yang berusia lebih tua dan menyebutkan kalau ia mendapatkan banyak hadiah dari orang tersebut tanpa alasan yang jelas.
  • Tiba-tiba merasa ketakutan jika diajak ke suatu tempat tertentu atau ketika bertemu dengan orang lain padahal sebelumnya baik-baik saja.
  • Anak mungkin menunjukkan tanda-tanda pemberontakan.
  • Anak menjadi tidak nafsu makan.
  • Anak mungkin mencoba untuk bunuh diri.
  • Sering melamun atau menyendiri, padahal awalnya sangat ceria misalnya.

Jika Anda melihat tanda-tanda ini pada anak, sebaiknya dekati ia dan usahakan untuk membuatnya cerita apa yang terjadi pada dirinya.

Acara diakhiri dengan ucapan Hamdallah pada Pkl. 12.00 wib dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Arsip TP PKK

Statistik Pengunjung